Minggu, 17 April 2016

You and Me for Our Children

Assalamu'alaykum ~
Gutten Morgen ~
for sure in early morning.

pada kesempatan ini saya ingin mengutarakan sedikit tentang...
"A N A K"

setiap kita adalah anak, anak dari ibu dan bapak kita. yups, dari yang bayi sampai yang mayit semua pasti merupakan anak. hmm spesification buat pembahasan kali ini sih anak-anak bukan anak.

alhamdulillaah nowadays Allah memudahkan ane untuk ngajar, dan itu merupakan kesenangan sendiri ketika kita sudah bisa berusaha sendiri dalam hidup. walaupun masih nebeng tinggal dengan orang tua hoho ^^v. kebaikan Allah yang lainnya yakni memperkenalkan ane kembali dengan dunia anak. maklum sudah lama rasanya jadi "besar" sehingga sering merasa seakan-akan kita telah "dewasa" padahal nyatanya, tak semua aspek kita pahami, masih bergelar selfish dan sometimes act like a child.

setelah ditelaah, ternyata anak-anak dari jaman dulu sampai jaman sekarang itu secara psikologis ga jauh-jauh berbeda. sama-sama think once but I have one student yang masyaa Allah bisa bersikap dewasa.

adalah Nurul Husna, and I call her Nana. siswi kelas 5 SD berumur 11 tahun, cantik, cerdas, dan lovely person, tapi yang paling ane kagumin sihhh dia (cukup) "dewasa". how many child yang hidup dengan fasilitas lengkap, berada di comfort zone yang bertingkah seakan dunia hanya milik dia dan semua harus menuruti maunya. kalau dibilang bukan salah si "doi" hehe memang sih bukan salah anak sepenuhnya, orang tua, dan kita sebagai orang disekitarnya terkadang (sebenarnya mendekati sering) menunjukkan contoh yang kurang baik, dengan rasa yang biasa kita panggil "dewasa" alih-alih ingin menguasai si "doi" kecil. kesibukan sebagai orang dewasa membuat kita si "tua" malah sering mengabaikan si kecil. padahal anak sangat membutuhkan perhatian, ane ga ngomong sebagai orang tua yak, selain karna ane belum tua, ane juga belum taked by baru taked by Allah aja ._.v . padahal anak itu memiliki pola belajar dengan "meniru" (Roslina Verauli, http://life.viva.co.id/news/read/740413-psikolog-anak-cenderung-meniru-orangtua) walau bu Roslina mengatakan bahwa anak cenderung meniru orang tua (itu karena anak tumbuh dilingkungan orang tua) but when the children through to new area yakni area persekolahan dan area bermain, fokus anak bukan hanya meniru orang tuanya lagi tapi meniru orang tua yang ada disekitarnya.

oke back to Nurul Husna or Nana. hehe I ever got a call from Bussines School of Geneva Barcelona, dan pas saat ane ngajarin Nana, jadilah nana bertanya why you speak with english leanguage with your call, dan I asked her that I have a dream to gettin' school oversease, terus si doi malah bilang "yaah, kakak nanti pasti lupain aku." (for Nana, I write it just for you, hehe biar aku ga lupa sama ade Nana ;) ) gimana bisa lupa sama nana, she is my second student and she is amazingful jika mau dituliskan soal dia hehe ga bisa satu episode karena ane mau ngerjain yang lain -,-v hewhew.

dia juga pernah punya sedikit clash dengan temannya yang menderita sindrom anak kekinian, hehe sindrom yang awal tadi kita bahas, anak yang terbiasa dengan confort zonenya. Nana kecil yang "dewasa" mengerti bahwa tidak seharusnya temannya itu bertingkah bossy. walau ceritanya ala anak-anak yang marah-marah menggemaskan tapi dari caranya bercerita, pola pikirnya, menunjukkan bahwa ia sudah mengenal, mana kiri mana kanan. bukannn, bukan yang mana, ini hanya istilah.

tadinya ane mau cerita soal kehebohan ngajar hari ini, buat para teacher in future and the real teacher biar bersyukur dengan apapun kondisi anak didik kita karena mereka adalah permata hati kita, ilmu adalah sesuatu yang jika dibagi takkan hilang malah akan bertambah dan terus bertambah. walau kalau ngebagi ke anak-anak biasa ga diambil langsung, ada yang dibarin dulu baru diambil, ada yang nanti butuh baru nanya-nanya lagi hihi. mungkin itulah yang mendasari teori motivasi belajar anak. ah sudahlah mulai ngawur.

pada intinya, kita semua mau kita guru mau kita cuman tetangga atau orang lewat, kita kudu harus dan musti nunjukkin the good attitude, karena kita ga pernah tau anak mana yang mengidolakan kita yang menjadikan kita contoh hanya dalam sekali pandang (halah dalah). 
---

thanks for read
see yaa in my next entri

with uply to downly energy

Titin ~


Read More