Kamis, 01 Desember 2016

Maybe It's Caused by Your Mistakes



Assalamu'alaykum reader...
gimana kabarnya? semoga selalu dalam perlingungan Allah yaa ~
mau ngepost nih, hehe sebenarnya feeling awkward, because rasanya sudah lama never write something in here. tapi mboten nopo-nopo lah, ala bisa karena biasa kan yak?
yang mau ana posting is something yang udah dari jaman bahola (jaman apa dah tuh) mau dishare, tetapi eh tetapi, karena (sok) sibuk, dan nunggu foto bareng sama subjek yang akan dibicarakan (tenang guys, ga gosip kok :p), al hasil ga ada hasil, hehe.
okay, here we go..

Khodijah...
that's the first halaqoh that gettin' taught by me.
sekumpulan anak-anak kecil yang manis. remember how the first time I came to them. rasanya degdegan, dugdugser, karena baru pertama kali isi halaqoh hehe, walau isinya hanya anak-anak, tapi karena anak-anaknya sekolah di Sekolah Islam Terpadu, rasanya ma syaa Allah, "how if they know more than me?", "how if they feel that I am not good enough for teach them?", dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menggelitik keberanian yang harus lekas ditangkis dengan...

"Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh." that was how I start it
mereka menjawab dengan semangat, "wa'alaykumussalam warahmatullaahi wabarakaatuh."

dan kemudian berlanjut dengan perkenalan alias ta'aruf kami, yang akhirnya eh belum berakhir deng, yang pada prosesnya alhamdulillah menumbuhkan rasa kasih sayang diantara kami yang bisa kita sebut "ukhuwah".

mereka (tak) selalu bersemangat untuk mentoring, hehe maklum mentoringnya habis ekskul pramuka jadi seringnya power yang ada hanya a half of. tapi as a (amateur) murobbiyah, kudu ga kehabisan akal, bawakan mereka coklat (walau hanya sebatang yang dibagi 10 anak), ice cream homemade, sampai bagi-bagi jilbab bagi yang sudah bersedia membawakan tausyiah, hehe alhamdulillaah yah ade-adenya jadi semangat-er (read: lebih semangat)

but, for the sure ini hanya prolognya guys
one year passed by...
pergantian alias rolling pun dilakukan, ana dapat kelas yang sama but dengan anak yang berbeda.
awalnya berjalan seperti biasa, tapi ditengah-tengah, karena salah satu murobbiyah ga bisa ngajar karena lagi PPL alhasil  2 kelompok berbeda digabung dan menjadi satu dalam halaqoh kami. alhamdulillaah 'ala kulli hal ~

karena kebanyakan anak-anak, jadinya kurang efektif. hal ini ditunjukkan dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- banyak mengeluh saat mentoring berlangsung (panas, lelah, dan kawan-kawannya)
- forum dalam forum (asik sendiri)
- jajan disaat mentoring berlangsung (efek diri ini ga menyediakan makanan)
- berantem (because dari awal memang ada yang berbeda karakter beud jd gampang trjadi clash)

so, what happen?
yang terjadi tiap mentoring hanya menjelaskan namun yang memerhatikan just for a little of, dan lingkarannya jadi bising, hehe ga fokus lah intinya, sampai akhirnya...

"kalau masih sinuk-sibuk sendiri seperti ini, kakak pekan depan mengundurkan diri saja ya?"
semuanya diam...

tapi hanya sesaat :') hehe subhanaAllah aktif aktif nian adik adiknya
sampai pada saat penutupan halaqoh...

"sebelum halaqoh kita tutup, yuk berdoa, semoga Allah memaafkan hati-hati kita yang kotor, karena saat kita udah mulai berisik dan ga fokus dimentoring, bisa jadi itu karena kita banyak dosa dan kesalahan-kesalahan." semuanya diam dan (seolah) mikir, sambil menatap dengan wajah bersalah.

but wait...
setelah pulang, ana berpikir kembali,
"saat kita udah mulai berisik dan ga fokus dimentoring, bisa jadi itu karena kita banyak dosa dan kesalahan-kesalahan." pernyataan tersebut seolah bahkan memang, menyalahkan adik-adik sepenuhnya atas kegaduhan dikelas. ya Rabbi... rasanya merasa bersalah kembali. how can I put the mistake on them? benarkan mereka yang berhati kotor? sehingga lingkaran tak lagi bersahabat. bukankah mereka masih kecil dan yang banyak mempengaruhiya ialah lingkungan?

after I think twice, and three times, I got that, the mistakes came from my self
yaa, diri inilah yang harusnya tersalah atas ketidak ramahan lingkaran itu. maksiat yang diri ini lakukan yang menjadi penyebab, mendzolimi adik-adik dengan sering datang terlambat, tak mendoakan mereka, haaah,,, terlalu silly untuk menyalahkan sebelum berkaca pada diri.

sering, sangat sering dalam kehidupan, ketika ada kesalahan dalam hidup kita, betapa cepatnya diri ini mencari kambing hitam, jika marah, menyalahkan orang lain yang memicu, padahal diri ini yang tak bersabar, diri ini yang tak bisa solve problem dengan cara yang baik dan santun, tapi malah menyalahkan yang lain. it's real, dan ana sering mengalaminya. lupa kalau diri ini yang memiliki kendali atas apa yang terjadi dalam hidup kita.

ibaratkan sebuah kapal, kita yang memiliki kapal, saat berlayar melewati lautan, air tak akan masuk jika tak kita biarkan masuk bahkan sampai menenggelamkan kapal kita. "how if the boat get leak?", ya jika bocor tambal lah, selalu ada usaha untuk tak membiarkan kapal ini tergenang oleh air masalah. really it's self reminder.

semoga kita bisa menjadi orang-orang yang setia pada ketaatan pada Allah, diistiqomahkan, dan selalu berusaha untuk menjauhi larangannya. ya Rabbi :'' rabbigfirli...

see you in another entri guys... wassalamu'alaykum..

with down energy


Tin ~
Read More

Minggu, 29 Mei 2016

Afifah Mubarokah Si Lilin Kebahagiaan

assalamu'alaykum penduduk dunia maya yang gaulnya disebut netizen...
ahad is the day to... HOLIday? nein... Ahad is still working day.
alhamdulillaah, walau Ahad Allah masih memberi rezki untuk jaga toko, bukan... bukan punya ana xixixixi. how about your holi-ahad? wish it's also barokah day yak.

sebenarnya blog ini bukan bermaksud untuk menjadi sejenis "dear diary" but I want to write in here biar berbagi syukur, berbagi kisah, berbagi senyum, and the most important is I want to remind again what happened the past...

---

tiap ahad, hmm sebenarnya beberapa ahad terakhir disaat jaga toko ana sudah tak sendiri, hehh bukan itu maksudnya, tapi ditemnin duo shacil (shalihah kecil). they are Fida dan Afifah. the sisters yang saling menyayangi. kakak yang sayang adik, dan yang tak kalah sayangnya si adik kepada sang kakak. fida kakak, afifa yang adik.

fida sekarang alhamdulillaah sudah kelas 6 dan kemarin sudah graduation, barakallaahu fi ilm' ya ukhti. be shalihah, si tomboy yang sangat humble, kalau di toko ngeliat ana sibuk dikit aja pasti langsung nyosor, "ama, ama... sini fida bantu." (ama adalah panggilan tante dalam bahasa arab), atau engga langsung eksekusi, jiwa-jiwa kader yan militan banget yak, hihi tak heran, si doi lahir dari ummi dan abi yang sama-sama kader KAMMI, gitu dah... *kammi apaan tin?*, hmm kammi itu sejenis aku dan kamu = kami huahaa. looking in google ae yak. lanjut ke fida, si kecil yang berajak remaja juga sudah hafal 1 juz Al Qur'an loh, ma syaa Allah yaa, malu.. sampai skrg belum hapal sejuzpun, tapi bukan brarti ga bisa kan ya, buat para reader mohon doanya biar dimudahkan dalam menghapalkan kalamNya.

afifah kecil sekarang duduk di bangku SD Kelas 4 di SD IT Luqman Al Hakim Merauke
adalah gadis kecil yang polos anet hihi sering banget saya dan fida ketawa ngakak (ga kalem banget yak) gegara kepolosan si kecil, seperti tadi nih kitakan (ana dan fida) ngobrol soal nanti mau lanjut ke sekolah tingkat menengah pertama dimana aja, terus teman-teman yang lain lanjut dimana, oh iya fida bersekolah di SD Islam Terpadu (IT) Luqman Al Hakim Merauke, karena di Merauke belum ada SMP IT jadi banyak teman-teman fida yang memilih lanjut di luar merauke tepatnya daerah Pulau Jawa. nah ana nanya deh dan lanjut ngobrol:
Titin: fida, nanti teman-temannya pada lanjut ke Jawa semua kah?
Fida: iya, ama. cuman aku dan syafa aja yang di Merauke. (kalem)
-karena udah tau fida akan lanjut ke SMP Muhammadiyah, jadi lanjut nanyain ttg syafa-
Titin: (kepo) nah trus syafa lanjut dimana dong? di SMP Muhammadiyah juga tah?
Fida: engga, ama. syafa di SMP dua.
Afifah: (nada kaget dan heran), LOH... mba..., kok langsung di SMP dua sih kak syafa-nya?
-saya dan fida ke heranan-
Titin: lah emang kenapa sayang kalau di SMP dua?
Fida: iyo, emang kenapa kah? (nada maskulinnya nampak)
Afifah: yaa... kan harusnya SMP satu dulu toh. (dengan polosnya)
-diam sedetik, kemudian kamipun ngakak berkepanjangan wkwkwk ingatnya pun masih nyengir-nyengir tak jelas-

jadi fifah think kalau SMP itu satu dulu baru dua, kayak kelas aja wkwk. bener-bener polos si kecil satu ini. be shalihah ya de...

alhamdulillaah sekarang di toko ga sepi-sepi amat lagi seperti awal-awal jaga yang sering bengong sampai puyeng krn ga terbiasa kalau ga ada temen ngobrol, maklum kalau di rumah ngobrol muluk sama ibu hehe.

see ya in the next story guys~

with med energy

Tin

Read More

Minggu, 22 Mei 2016

Al 'Asr

Assalamu'alaykum...
Gutten Morgen.

I have so many story to tell but I don't have any mood to do.
beberapa pekan terakhir is the busy weeks. semoga Allah selalu memberkahi setiap kesibukan kita.

talk about time, waktu memang merupakan hal yang tak jarang bin sering kita siasiakan. rasanya sepele tapi this is true happening. for example, menunggu. sometimes when we do wait for something sadar ga sadar kebanyakan diem aja atau engga... ngobrol sama orang yang ada disekitar, sampai dititik ga ada hal untuk diomongin and then pada diem mati gaya, atau engga yang lagi booming-boomingnya (ceritanya anti mati gaya) kalau lagi wait for something kita malah main hp dan orang sebelah kita dikacangin (kalau engga she(he) do the same). hehe Allahu a'lam semoga main hpnya kita juga untuk hal bermanfaat.

nah... diakhir-akhir ini juga ana mengamatin banyak banget orang yang udah sulit untuk pisah sama si hp. kalau ibu ana sih yak, if the phone always stay in my hand in syaa Allah dapat SP (Surat Peringatan alih-alih suara peringatan). khawatir kebawa kata beliau if I were marrige. hopefully not, will not.

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

1.  وَٱلْعَصْرِ
2. إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ
3. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

  1. By (the Token of) Time (through the ages),
  2. Verily Man is in loss,
  3. Except such as have Faith, and do righteous deeds, and (join together) in the mutual teaching of Truth, and of Patience and Constancy.
demi masa... sesungguhnya manusia kerugian.
jika kita berpikir panjang, jauh, far away to the future. kita tau bahwa kelak sedetik ini pun akan dipertanggung jawabkan. (ngetik ini sambil keluh hatinya "ya Rabbi"). banyak bener waktu yang terbuang sia-sia.

Allah telah menjelaskan bahwa, look... you (man) in loss. bener-bener rugi, bahkan berada di dalam kerugian. but bukan berarti no exception, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang still show as how the way to not be the loss man, di ayat ketiga surat al asr (103) diatas Allah memberkahi meridhoi dan menyukai dan menjadikan beruntung bagi kita, jika kita want to be the one who have a faith alias beriman, mengerjakan kebajikan, and the most important is saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.

(loh kok digaris bawahin yang saling menasehati dalam kebaikan dan kesabarannya, tin?)
hu'um, biar kalau kita dinasehatin yang baik-baik jangan cepet ngambek (actually me) #selfreminder. jika kita menghayati ayatnya, ma syaa Allah segala kebenaran hanya milik Allah-lah, emang bener selain di ayat ke 3 itu, yakni yang kita nih anak muda sekarang banyakan hidup didunia entah berentah (dunia maya) bener-bener dah hehe, bener bener salah *nah loh*.


so... (ceritanya mau closing statement)
I have one story to close this entri, about keinspiratifan my friend, mba Zulaikah Shalihah, beliau ever told us (me and my friends) in her One Day With... that whatever she do beliau selalu usahain that's for ibadah. jadi jika ditanya, apa kesibukan anti ya ukhti? she will answer, "ibadah." eat for ibadah, work for ibadah, walk for ibadah, sleep for ibadah, allest sind fur Allah Subhanahu wata'ala.

semoga kita bisa meniru beliau, yang sejatinya Rasulullah-lah yang awalun untuk the inspiratif story ini. mohon doanya juga biar beliau (mba Zulaikah) dimudahkan bertemu sang Imam yang Shalih untuk membersamai beliau di jalanNya. wish Allah put us in the best way, shirotal mustaqiym, jalan yang lurus. aamiin allahumma aamiin.

best regard,

Titin~
Read More

Minggu, 17 April 2016

You and Me for Our Children

Assalamu'alaykum ~
Gutten Morgen ~
for sure in early morning.

pada kesempatan ini saya ingin mengutarakan sedikit tentang...
"A N A K"

setiap kita adalah anak, anak dari ibu dan bapak kita. yups, dari yang bayi sampai yang mayit semua pasti merupakan anak. hmm spesification buat pembahasan kali ini sih anak-anak bukan anak.

alhamdulillaah nowadays Allah memudahkan ane untuk ngajar, dan itu merupakan kesenangan sendiri ketika kita sudah bisa berusaha sendiri dalam hidup. walaupun masih nebeng tinggal dengan orang tua hoho ^^v. kebaikan Allah yang lainnya yakni memperkenalkan ane kembali dengan dunia anak. maklum sudah lama rasanya jadi "besar" sehingga sering merasa seakan-akan kita telah "dewasa" padahal nyatanya, tak semua aspek kita pahami, masih bergelar selfish dan sometimes act like a child.

setelah ditelaah, ternyata anak-anak dari jaman dulu sampai jaman sekarang itu secara psikologis ga jauh-jauh berbeda. sama-sama think once but I have one student yang masyaa Allah bisa bersikap dewasa.

adalah Nurul Husna, and I call her Nana. siswi kelas 5 SD berumur 11 tahun, cantik, cerdas, dan lovely person, tapi yang paling ane kagumin sihhh dia (cukup) "dewasa". how many child yang hidup dengan fasilitas lengkap, berada di comfort zone yang bertingkah seakan dunia hanya milik dia dan semua harus menuruti maunya. kalau dibilang bukan salah si "doi" hehe memang sih bukan salah anak sepenuhnya, orang tua, dan kita sebagai orang disekitarnya terkadang (sebenarnya mendekati sering) menunjukkan contoh yang kurang baik, dengan rasa yang biasa kita panggil "dewasa" alih-alih ingin menguasai si "doi" kecil. kesibukan sebagai orang dewasa membuat kita si "tua" malah sering mengabaikan si kecil. padahal anak sangat membutuhkan perhatian, ane ga ngomong sebagai orang tua yak, selain karna ane belum tua, ane juga belum taked by baru taked by Allah aja ._.v . padahal anak itu memiliki pola belajar dengan "meniru" (Roslina Verauli, http://life.viva.co.id/news/read/740413-psikolog-anak-cenderung-meniru-orangtua) walau bu Roslina mengatakan bahwa anak cenderung meniru orang tua (itu karena anak tumbuh dilingkungan orang tua) but when the children through to new area yakni area persekolahan dan area bermain, fokus anak bukan hanya meniru orang tuanya lagi tapi meniru orang tua yang ada disekitarnya.

oke back to Nurul Husna or Nana. hehe I ever got a call from Bussines School of Geneva Barcelona, dan pas saat ane ngajarin Nana, jadilah nana bertanya why you speak with english leanguage with your call, dan I asked her that I have a dream to gettin' school oversease, terus si doi malah bilang "yaah, kakak nanti pasti lupain aku." (for Nana, I write it just for you, hehe biar aku ga lupa sama ade Nana ;) ) gimana bisa lupa sama nana, she is my second student and she is amazingful jika mau dituliskan soal dia hehe ga bisa satu episode karena ane mau ngerjain yang lain -,-v hewhew.

dia juga pernah punya sedikit clash dengan temannya yang menderita sindrom anak kekinian, hehe sindrom yang awal tadi kita bahas, anak yang terbiasa dengan confort zonenya. Nana kecil yang "dewasa" mengerti bahwa tidak seharusnya temannya itu bertingkah bossy. walau ceritanya ala anak-anak yang marah-marah menggemaskan tapi dari caranya bercerita, pola pikirnya, menunjukkan bahwa ia sudah mengenal, mana kiri mana kanan. bukannn, bukan yang mana, ini hanya istilah.

tadinya ane mau cerita soal kehebohan ngajar hari ini, buat para teacher in future and the real teacher biar bersyukur dengan apapun kondisi anak didik kita karena mereka adalah permata hati kita, ilmu adalah sesuatu yang jika dibagi takkan hilang malah akan bertambah dan terus bertambah. walau kalau ngebagi ke anak-anak biasa ga diambil langsung, ada yang dibarin dulu baru diambil, ada yang nanti butuh baru nanya-nanya lagi hihi. mungkin itulah yang mendasari teori motivasi belajar anak. ah sudahlah mulai ngawur.

pada intinya, kita semua mau kita guru mau kita cuman tetangga atau orang lewat, kita kudu harus dan musti nunjukkin the good attitude, karena kita ga pernah tau anak mana yang mengidolakan kita yang menjadikan kita contoh hanya dalam sekali pandang (halah dalah). 
---

thanks for read
see yaa in my next entri

with uply to downly energy

Titin ~


Read More

Selasa, 29 Maret 2016

Ada yang Menunggumu

Jika beribu kata begitu mudah untuk disampaikan
Jika berpuluh lakon telah diperankan
Jika berjuta arah telah tertuju pada pikiran
Jika beratus waktu terisi kesiasiaan

Mengapa tak terucap saja dzikir yang ditunggu
Mengapa tak berlakon saja bak muslim sejati
Mengapa tak berarah akhirat pikiran ini
Mengapa terabai kebaikan yang dapat mengisi waktu

Mungkin kah ada yang hilang?
Hilang dari sosok muslim yang seharusnya tetap seperti itu.
Bukankah Islam bukan sekadar agama?
Bukankah Islampun gaya hidup?

Namun ketika ditanya,
Apa itu Islam?
Siapa Rabbmu?
Siapa nabimu?
Keluh lidah menjawabnya
Lalai hati mengingatnya

Realita yang membuatku hanya ingin menutup mata.
Realita yang menunjukkan muslim tak mengenal identitasnya
Realita yang buntu dihadapan feminisme dan sekularisme.
Realita yang ingin membuatku berlari agar meninggalkan mereka

Tapi perintah Rabbku bukan begitu.
TIDAK!
Rabbku menyuruh hambaNya untuk mengajak
Mengajak yang lainnya kearahNya
Untuk tidak berputus asa atas rahmatNya

Bukankah surga itu luas, duhai saudaraku?
Aku ingin mengajakmu kesana...
Walau belum tentu akupun akan sampai disana.
Tapi Rabbku menginginmu.

Karena Ia menyayangi semua hambaNya
Tanpa kenal kaya, miskin
Tua, muda
Lapang, sempit
Karena Rabbku hanya menilai hambaNya dari ketakwaan
Bukan yang lain...
----

just posted my old quote, hopefully it's can be change our mind bout this deen.
Gutten morgen, and Semangat Pagi ~

with uply energy
Tin - Merauke
Read More