Rabu, 15 November 2017

Different


"Jika ingin sukses, maka beranilah menjadi beda." terngiang kalimat bijak yang pernah terekam didalam benakku, entah kapan dan oleh siapa.

tapi memang benarlah katanya, lihatlah mereka yang sukses, Colonel Harland David Sanders, founder KFC yang konon mencoba hingga 1009 kali untuk menjadi beda dalam menyajikan ayam renyahnya, lihat hasilnya sekarang? Mark Elliot Zuckerberg, founder Facebook, yang mana akunku dan akunmu menjadi sesuatu yang sering dikunjungi tiap harinya, ya lagi-lagi karena Markpun berani untuk menjadi beda.

pagi ini, sehabis melaksanakan hak sendi-sendi untuk memperoleh shodaqoh, di Mushallah sekolah ada anak2 yang ramai, nein, bukan untuk ibadah, namun untuk mengerjakan tugas mata pelajaran agama. mereka mengerjakannya dengan tak memperdulikan sekitar, perempuan bercampur dengan laki-laki (padahal di dalam mushallah). iyaa udh ditegur geng, tapi mereka merasa itu hal yg wajar dan biasa jika mngerjakannya bersama.

namun ada yang mencuri perhatianku, ada dua orang siswa (laki-laki) yang melakukan kesibukan berbeda. yang satunya bertumpu pada lututnya yg ditekuk, yang satunya tilawah dan memegang saudaranya, bak sedang ruqiyah.

tapi bukan adegan itu yg membuatku takjub, namun adegan si anak yg tilawahlah. pasalnya ini kali pertama ku mendengarkan siswa tilawah di sekolah ini, di mushallah tepatnya. seringnya kudapati yang lain hanya berseda gurau dan katawa ketiwi. tapi kini disaat siswa lain keluar dari mushallah dan si anak tetap tilawah, sejuk rasanya.

ya, dia berani untuk berbeda.
jika tilawah itu jarang bagi mereka di sekolah, tentu si anak sudah berjihad melawan rasa malunya (takut dibilang sok alim) terlebih dahulu. dan ya, tak sia-sia, Allah Maha cepat Perhitungannya.

walau jika didengar dengan seksama akan kita ketahui bahwa si alim kecil masih belajar makhrojul maupun tajwid, namun tiada kata terlambat utk memulaikan?

jadi teringat kata-kata bijak dari video ceramah seorang ustadz yg ku nonton beberapa hari yang lalu. "jika kita shalat 5 waktu, jangan bangga, orang lain sdh shalat dhuha, tahajjud, dan shalat-shalat lainnya yang ada disebutkan dalam Al Qur'an."

ma syaa Allah, masih terlalu kecil amalan yang kita buat dan kita banggakan. tak ada seberapanya dari mereka yang menutupinya namun begitu dekat hatinya dengan RabbNya.

berbeda, ya... beranilah menjadi berbeda di jalan kebaikan, teruslah berusaha dan tidak cepat puas dengan apa yang telah diperoleh.

saling mengingatkan ya kawanku.
semoga kelak Allah akan menyatukan kita di jannahNya dengan keberanian kita utk berbeda, yang kemudian tetap sama dalam tujuan menggapai ridhaNya, dengan Al Qur'an dan As Sunnah sebagai pegangan yang satu. aamiin Allahummaa aamiin.

Merauke, 15 November 2017
Tin.

***
Nb: video on my home in line, please check it on @stsuhartini

0 komentar:

Posting Komentar